Seekor
monyet sedang duduk di pucuk pohon kelapa, dia enggak sadar lagi diintip
sama tiga angin gede, Angin Topan, Tornado & Bahorok.
Tiga
angin itu rupanya pada membicarakan, siapa yang bisa paling cepat menjatuhkan si
monyet dari pohon kelapa.
Angin
Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik, Angin Tornado tidak mau kalah, 30
detik, katanya.
Angin
Bahorok senyum mengejek dan bilang, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya
satu persatu ketiga angin itu maju. Angin Topan duluan, dia tiup
sekencang-kencangnya, wuuusss merasa ada angin gede datang, si monyet langsung memegang batang pohon kelapa, dia pegang sekuat-kuatnya, beberapa menit lewat, enggak jatuh-jatuh juga tuh monyet, Angin Topan pun menyerah.
Giliran
Angin Tornado, wuuusss wuuusss dia tiup sekencang-kencangnya, enggak jatuh juga
tuh monyet, Angin Tornado juga menyerah.
Terakhir,
Angin Bahorok, lebih kenceng lagi dia tiup, wuuuss wuuuss wuuuss si monyet malah
makin kenceng pegangannya, & enggak jatuh juga.
Ketiga
angin besar itu akhirnya mengaku, si monyet memang jagoan, tangguh, & daya
tahannya luar biasa.
enggak lama, datang angin Sepoi-Sepoi, dia bilang mau ikutan menjatuhkan si monyet, keinginan
itu ditertawakan sama tiga angin lainnya, yang besar saja enggak bisa, apalagi yang
kecil.
Enggak
banyak bicara, angin Sepoi-Sepoi langsung tiup ubun-ubun si monyet. psssss enak
banget, adem segar, enggak lama ketiduran lah si monyet, terus lepas lah pegangannya, alhasil
jatuh lah si monyet.
Moral
dari cerita ini adalah: boleh jadi ketika kita diuji dengan Kesusahan, dicoba
dengan Penderitaan, didera Malapetaka kita kuat bahkan lebih kuat dari
sebelumnya.
Tapi
jika kita diuji dengan KENIKMATAN, KESENANGAN, KELIMPAHAN, PUJIAN, disini lah
kejatuhan itu terjadi. Jadi jangan sampai kita terlena, Tetap rendah hati dan
mawas diri, ingat kita hanya hidup sementara di dunia ini.