Sabtu, 31 Agustus 2013

Sudahkah Engkau Menyayangi Orang Tuamu


Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si ibu bertanya " itu burung apa yg berdiri disana ? ..."
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.

Tak lama kemudian si mama bertanya lagi ...
"Itu yang warna putih burung apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab " ya bangau mama? ..."

Kemudian ibunya kembali bertanya
"Lantas itu burung apa ? ..." Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab "ya bangau mama. kan sama saja ! ... emanknya mama gak liat dia terbang !"

Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan ... "Dulu 26 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yang sama untuk mu sebanyak 10 kali, ... sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku 2 kali ..." 
Si anak terdiam ... dan memeluk mamanya.

Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita ? ...  Sayangilah Mama/Ibu-mu dengan sungguh - sungguh karena surga berada di telapak kaki Ibu.

Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kepada Orang - orang yang perlu membaca renungan ini.

*Pernah kita ngomelin Dia ? ... 'Pernah !'
*pernah kita cuekin Dia ? ... 'Pernah !'
*pernah kita mikir apa yang Dia pikirkan ? ... 'nggak !'
* sebenernya apa yang dia fikirkan ? ... 'Takut'  
- takut ga bisa liat kita senyum , nangis atau ketawa lagi.
- takut ga bisa ngajar kita lagi

Semua itu karena waktu Dia singkat ...  
Saat mama/papa menutup mata. Ga akan lg ada yg cerewet ...  
Saat kita nangis manggil - manggil dia , apa yg dia bales ? ... 'Dia cuma diam'

Tapi bayangannya dia tetap di samping kita dan berkata: "anakku jangan menangis, mama/papa masih di sini. Mama/papa masih sayang kamu."

Sumber:
terselubung.blogspot.com

Senin, 26 Agustus 2013

Pilihan Hidup


Seorang Dosen mengadakan suatu permainan kecil kepada mahasiswanya yang sudah berumah tangga.
"Mari Kita buat satu permainan, mohon satu orang bantu saya sebentar."
Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju Papan Tulis.

DOSEN: Silahkan Tulis 10 nama yg paling dekat dengan anda pada papan Tulis.
Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut.
Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, kekasihnya, anaknya dan lain-lain.

Dosen: Sekarang silahkan Coret 2 nama yg menurut anda tidak penting.
Mahasiswa itu lalu mencoret nama tetangganya.

Dosen: Silahkan Coret 2 lagi !
Mahasiswa itu lalu mencoret nama teman2 kantornya.

Dosen: silahkan Coret 1 lagi !
Mahasiswa Itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterus sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, istrinya, dan anaknya.

Suasana kelas hening ... Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yg harus di pilih.

Tiba tiba Dosen Berkata
Dosen: Silahkan Coret 1 lagi !
Mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yang amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen: Silahkan Coret 1 lagi !
Hatinya menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya.

Dalam sekejap waktu mahasiswa itupun menangis.
 Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu.
"Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu ? ...
Orang tua yang membesarkan Anda, anak anda adalah darah daging anda, sedang istri itu bisa di cari lagi.

Tapi mengapa anda berbalik memilih istri anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ? ...
Semua orang didalam kelas terpana dan menunggu apa jawaban dari Mahasiswa tersebut.

Lalu mahasiswa itu perlahan berkata, "Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa setelah itu menikah pasti meninggalkan saya juga, yang benar - benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya."

Sumber:
terselubung.blogspot.com